Berita
Alumni Universitas Trisakti Terlibat dalam Proyek PLTS Terbesar di Asia Tenggara, Cirata Floating Solar Power Plant
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo baru saja meresmikan sebuah mega proyek besar yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat pada hari Kamis, 9 November 2023 lalu. PLTS Terapung Cirata yang merupakan proyek kerjasama antara PT PLN (Persero) melalui subholding PLN Nusantara Power dan perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA), Masdar ini telah berlangsung selama tiga tahun dengan melibatkan 1.400 pekerja dari tiga kabupaten, yakni Purwakarta, Cianjur, dan Bandung Barat. PLTS Cirata sendiri menurut Presiden Jokowi adalah yang terbesar di Asia Tenggara dan nomor tiga di dunia.
Yang lebih membanggakan, salah satu sosok tenaga ahli yang terlibat dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) ini ternyata merupakan alumni Universitas Trisakti yaitu Erwin Rezaputra. Erwin adalah lulusan Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti. Sebelum terlibat di Proyek PLTS Terapung Cirata, Erwin yang saat ini menjabat sebagai Electrical Engineer TRACTEBEL juga sempat menjadi Senior Project Manager di PT. Schneider Indonesia dan Senior Site Manager di Hitachi ABB Power Grids. Pengalaman selama 25 tahun di bidang Electrical Power Transmission and Distribution inilah yang kemudian membawa Erwin ikut serta dalam proyek PLTS Terapung Cirata 192 MWp.
PLTS Terapung Cirata sendiri dibangun di atas Waduk Cirata seluas 200 hektare dan berlokasi di tiga Kabupaten yaitu Purwakarta, Cianjur dan Bandung Barat. Dengan total kapasitas 145 MW Ac atau setara 192 MWp, dan terdiri dari 13 pulau dengan total luasan panel surya sekitar 130 hektare, arus listrik PLTS Terapung Cirata ini akan ditransmisi ke gardu induk PLN sebesar 150 ribu volt dan mengalir ke wilayah Jawa, Madura, sampai Bali dan dapat dikonsumsi untuk industri hingga 50 ribu rumah tangga. PLTS Terapung Cirata juga akan memberikan kontribusi penambahan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) serta menjadi etalase kerja sama global demi mewujudkan penurunan emisi dalam percepatan transisi energi menuju Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060 mendatang.